Setelah mendeklarasikan DKI Jakarta menjadi provinsi literasi di Indonesia, sebagai lanjutan dari deklarasi tersebut Dinas Pendidikan DKI Jakarta menggelar Workshop TOT Gerakan Literasi Sekolah. Workshop tersebut berlangsung di lantai 3 Gedung A Kemendibut, Jakarta, Selasa (23/4).
Acara yang dihadiri 300 peserta yang terdiri dari guru penanggung
jawab gerakan literasi sekolah mulai dari jenjang SD, SMP, SMA serta Kepala
Sekolah se-DKI Jakarta. Tujuan diadakan workshop gerakan literasi sekolah guna
melakukan tindak lanjut dari pendeklaarasian sebelumnya.
Dalam pertemuan, para peserta diberikan pengarahan
mengenai fungsi dan tangguang jawab mereka sebagai penggerak literasi di
sekolah masing-masing. Selain itu, pertemuan itu juga menegaskan Permendikbud
23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti yang dibarengi dengan budaya
literasi. Agar memantapkan Provinsi DKI Jakarta sebagai penggerak literasi,
dibentuk pula Forum Literasi Jakarta.
Satria Darma yang kembali dipercaya sebagai narasumber
menjelaskan tantangan dalam menjadikan DKI Jakarta sebagai provinsi literasi. Jika
sebelumnya pada acara deklarasi Satria Darma memberikan gambaran-gambaran tentang
kurangnya budaya literasi di Indonesia. Kini, dia menjelaskan tantangan membaca
lima juta buku dalam setahun.
Guna
menjawab tantangan membaca lima juta buku, Buqu juga turut membantu Gerakan Literasi Sekolah DKI Jakarta. Buqu sebagai penyedia perpustakaan
online dan toko buku online, memberikan
tambahan pilihan untuk siswa siswai khususnya di Jakarta untuk bisa mengakses
sumber bacaan dengan mudah.
Buqu
menawarkan akses mudah untuk mendapaatkan bacaan mulai dari buku fiksi, non
fiksi, bahkan buku-buku untuk bahan ajar. Fitur yag ditawarkan oleh Buqu
memungkinkan setiap sekolah di DKI Jakarta memiliki perpustakaan digital mereka
melalui BuquLib.
Satria
Darma juga setuju dengan kehadiran Buqu yang membantu menjawan tantangan lima
juta buku setahun. “Saya mendukung Buqu karena dengan begitu membantu
memberikan fasilitas membaca yang lebih mudah kepada tenaga pengajar dan anak
didik,” ujar Penggerak Literasi Indonesia itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar