Rabu, 02 Maret 2016

Cara Membangun Minat Membaca

Membiasakan budaya membaca di sekolah, bisakah? Membangun apa lagi membiasakan suatu kegiatan yang sifatnya positif memang butuh perjuangan dan kerja keras yang serius. Terlebih bila ingin membangun budaya membaca. Tidak ada yang instan untuk membangun budaya membaca, semua itu membutuhkan proses dan dukungan dari berbagai pihak.



Sekolah memang sudah seharusnaya menjadi tempat kaum terpelajar memperoleh ilmu pengetahuan. Sayangnya, ilmu yang didapatkan hanya sebatas pemberian dari tenaga pengajar saja. Siswa saat ini tidak terbiasa untuk mencari informasi sendiri dengan melakukan studi kepustakaan. Alasannya sederhana karena belum tertanam budaya membaca di kalangan peserta didik. Padahal, sekolah bisa menjadi penyedia sarana dalam memberikan ilmu pengetahuan salah satunya dengan cara menyediakan bahan-bahan bacaan yang variatif.

Bahan bacaan yang variatif menjadi satu dan sekian alasan mengapa minat baca siswa di sekolah menjadi rendah. Menurut penuturan Satria Dharma pada kesempatan Deklarasi DKI Jakarta sebagai provinsi literasi, Rabu (27/1) menjelaskan bahwa untuk menanamkan kebiasaan membaca di sekolah anak didik diberikan kebebasan dalam memilih bahan bacaannya, jangan hanya terbatas membaca buku pelajaran.

Selain itu, sarana perpustakaan sekolah yang tidak memadai menjadi penyebab siswa tidak tertarik untuk mengunjungi perpustakaaan. Amat disayangkan bila nantinya generasi penerus bangsa rabun membaca dan pincang menulis. Hal ini ditunjukan dalam pada skor membaca Program for International Student Assesment menunjukan Indonesia menduduki peringkat 69 dari 76 tahun 2015.

Demi meningkatkan minat baca dikalangan sekolah  PT. Buqu Global melalui program Road To School mencoba mengedukasi guru dan siswa dengan menginformasikan cara baru dalam memperoleh buku bacaan secara mudah, hemat, dan tentunya bervariatif. Melalui BuquLib kalangan akademisi diajak untuk menikmati bacaan menggunakan eBook.

Melalui acara Seminar Gemar Membaca dan Menulis dalam Bahasa Inggris yang diadakan, Senin (2/3) bertempat di SMA Negeri 8 Jakarta. Erlan Primansyah selaku CEO PT. Buqu Global berkesempatan untuk memperkenalkan BuquLib. Selain itu, Erlan juga mengajak guru-guru untuk mengembangkan perpustakaan digital di sekolah mereka agar nantinya para siswa tertarik membaca dengan cara baru dengan memanfaatkan teknologi. 

“Meningkatkan keterampilan membaca tidak semudah mengatakannya memang. Tapi Anda pasti bisa kalau mau. Kalau mau, Anda pasti bisa,” Satria Dharma, Penggerak Literasi Indonesia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar