Setiap tanggal, 2
Februari diperingati sebagai Hari Lahan Basah Sedunia (Word Wetlands Day).
Peringatan ini selalu diperingati sebagai aksi untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap nilai dan manfaat lahan basah secara umum.
Sebagai institusi pendidikan tinggi, Universitas Lambung
Mengkurat (Unlam) mendukung hari lahan basah dengan mengadakan bedah buku
tentang lahan basah. Acara tersebut bertujuan untuk mengembangkan kesadaran
arti penting lahan basah sebagai saranan pengembangan intelektualitas dan
kegiatan nyata di masyarakat Kota Banjarmasin.
Acara tersebut berlangsung pada, 4-5 Febuari 2016
dengan diisi kegiatan pengenalan eBook yang menyasar kalangan dosen Universitas Lambung Mangkurat dan Pemkot Banjarmasin. Guna mendukung acara, CEO PT. Buqu Global, Erlan Primansyah turut mengisi dalam pengenalan eBook.
dengan diisi kegiatan pengenalan eBook yang menyasar kalangan dosen Universitas Lambung Mangkurat dan Pemkot Banjarmasin. Guna mendukung acara, CEO PT. Buqu Global, Erlan Primansyah turut mengisi dalam pengenalan eBook.
Memang saat ini pengguna dan penikmat eBook sudah tidak
bisa dianggap sebelah mata. Semakin pesatnya perkembangan teknolgi menjadikan
eBook kini mudah, hemat, dan cepat diakses oleh berbagai kalangan. Berdasarkan
peluang tersebut, Erlan mengajak untuk memanfaat kemajuan teknolgi ini,
khususnya di bidang eBook. Pegguna tidak hanya dituntut untuk sebagai pembaca
saja, melainkan diajak untuk menjadi penulis. Ini berarti kemunculan eBook juga berguna untuk menanamkan
budaya literasi.
Sejalan dengan pemanfaatan eBook, sebagai CEO PT. Buqu Global, dia mengenalkan produknya,
yakni BuquLib dan BuquStore. Buqu merupakan sebuah platform penerbitan dan toko
buku digital. Buqu mencoba menawarkan penjualan dan penyewaan buku secara
digital (eBook).
Selain itu, Buqu juga membantu menerbitkan karya-karya
secara digital dengan menggandeng penerbit konvensional. Program
Buqu seperti ini bisa membantu dikalangan civitas akademik khususnya para dosen
yang memiliki karya ilmiah buku untuk membantu menerbitkan secara eBook.
Nantinya karya tersebut bisa mudah diakses oleh para mahasiswa bahkan
masyarakat umum sekalipun. Erlan juga menegaskan eBook bukanlah substitusi, melainkan komplementer untuk print book.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar