Perasaan senang dan lega pastinya muncul ketika berhasil menyelesaikan tulisan. Tunggu dulu, pekerjaan penulis tidak berhenti sampai menyelesaikan tulisan saja. Ada tugas lain yang menanti setelah tulisan usai dibuat.
Pekerjaan
yang menanti setelah usai menulis ialah mengedit atau menyunting tulisan. Lalu,
muncul pertanyaan bukankah ada penyunting yang bertugas untuk merapikan tulisan
dari seorang penulis. Memang benar penyunting bertugas untuk itu, tapi ada baiknya
sebelum menyerahkan ke penyunting penulis memeriksa kembali hasil tulisannya.
Menyunting
bukan hanya soal ejaan dan tata bahasa saja, melainkan isi tulisan atau muatan
konten tulisan perlu dibenahi. Mengoreksi apakah tulisan itu mudah dipahami
langsung oleh pembaca penting dilakukan.
Perkara
menyunting mudah bila dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Sebelum menyunting
tulisan, ada baiknya beri jeda waktu untuk beristirahat terlebih dahulu.
Istirahat dapat memulihkan fisik dan otak setelah berkecimpung dengan tulisan.
Jika
dirasa sudah cukup, baca tulis tersebut sebanyak tiga kali. Tidak sembarang
membaca, melainkan tempatkan sudut pandang berbeda setiap kali membaca tulisan.
Membaca pertama posisikan diri sebagai seorang penyunting. Dengan begitu tentu
dalam membaca hal-hal yang diperhatikan adalah seputar ejaan, tata bahasa, dan
diksi. Sesuaikan penyuntingan dengan segmentasi yang akan dituju.
Membaca
kedua kalinya tempatkan posisi sebagai diri penulis (diri sendiri). Dalam hal
ini, penulis bisa menambahkan konten-konten dalam isi tulisan yang dirasa
kurang atau bahkan mengurangi isi jika berlebihan.
Membaca
yang ketika dan sekaligus bagian terpenting. Tempatkan diri
sebagai seorang pembaca atau konsumen. Sebagai penulis penting untuk
menghilangkan egoisme diri. Karena tulisan yang dibuat memang bertujuan untuk
dibaca orang lain. Sebisa mungkin jadilah seorang pembaca untuk menilai
tulisan sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar