Senin, 25 April 2016

Belajar Menyunting Tulisan


Perasaan senang dan lega pastinya muncul ketika berhasil menyelesaikan tulisan. Tunggu dulu, pekerjaan penulis tidak berhenti sampai menyelesaikan tulisan saja. Ada tugas lain yang menanti setelah tulisan usai dibuat.

Pekerjaan yang menanti setelah usai menulis ialah mengedit atau menyunting tulisan. Lalu, muncul pertanyaan bukankah ada penyunting yang bertugas untuk merapikan tulisan dari seorang penulis. Memang benar penyunting bertugas untuk itu, tapi ada baiknya sebelum menyerahkan ke penyunting penulis memeriksa kembali hasil tulisannya.

Menyunting bukan hanya soal ejaan dan tata bahasa saja, melainkan isi tulisan atau muatan konten tulisan perlu dibenahi. Mengoreksi apakah tulisan itu mudah dipahami langsung oleh pembaca penting dilakukan.

Perkara menyunting mudah bila dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Sebelum menyunting tulisan, ada baiknya beri jeda waktu untuk beristirahat terlebih dahulu. Istirahat dapat memulihkan fisik dan otak setelah berkecimpung dengan tulisan.

Jika dirasa sudah cukup, baca tulis tersebut sebanyak tiga kali. Tidak sembarang membaca, melainkan tempatkan sudut pandang berbeda setiap kali membaca tulisan. Membaca pertama posisikan diri sebagai seorang penyunting. Dengan begitu tentu dalam membaca hal-hal yang diperhatikan adalah seputar ejaan, tata bahasa, dan diksi. Sesuaikan penyuntingan dengan segmentasi yang akan dituju.

Membaca kedua kalinya tempatkan posisi sebagai diri penulis (diri sendiri). Dalam hal ini, penulis bisa menambahkan konten-konten dalam isi tulisan yang dirasa kurang atau bahkan mengurangi isi jika berlebihan.

Membaca yang ketika dan sekaligus bagian terpenting. Tempatkan diri sebagai seorang pembaca atau konsumen. Sebagai penulis penting untuk menghilangkan egoisme diri. Karena tulisan yang dibuat memang bertujuan untuk dibaca orang lain. Sebisa mungkin jadilah seorang pembaca untuk menilai tulisan sendiri.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar